SISTEM PENCERNAAN DAN MAKANAN

  • Digg
  • Del.icio.us
  • Reddit
  • RSS

A.SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
            Alat-alat pencernaan manusia terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tekak, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan berakhir pada anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, kelenjar lambung, kelenjar usus, hati, dan pankreas.Urutan masing-masing alat pencernaan manusia adalah sebagai berikut.
1.MULUT
            Mulut merupakan satu-satunya bagian saluran pencernaan yang berada di luar dan
dapat dilihat, sehingga Anda dapat menunjukkan dan mengamatinya secara langsung.
Di dalam mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah. Apa kegunaan masingmasing
alat tersebut? Untuk mengetahuinya pelajarilah materi berikut ini dengan baik!         
a.Gigi
Gigi merupakan alat pencernaan makanan yang sangat penting karena dapat membantu alat-alat pencernaan dalam yang lain untuk melumatkan makanan. Gigi yang baik dan sehat berwarna putih dan tidak berlubang. Gigi mempunyai peranan antara lain seperti berikut.
1)Estetika : mentukan kecantikan dan ketampanan seseorang. Coba Anda perhatikan seseorang yang memiliki gigi seri yang terlalu ke depan. Bagaimana kesan yang Anda dapatkan dari orang tersebut? Gigi yang menjorok ke depan atau disebut protruksi akan membuat kesan muka kurang indah sehingga bisa membuat seseorang minder. Coba Anda lihat juga seorang nenek yang giginya sudah habis karena tanggal semua. Bagaimana wajahnya? Nah, dari kenyataan inilah kita mengetahui ternyata gigi penting sekali dalam memperindah wajah seseorang dan secara tidak langsung dapat
berpengaruh secara psikologis sehingga kadang-kadang seseorang memasang gigi palsu untuk tampil lebih sempurna.
2)Untuk menghancurkan makanan : Peranan ini dilakukan oleh macam-macam gigi, antara lain:
a) gigi seri berfungsi untuk memotong makanan;
b) gigi taring berfungsi untuk mengoyak makanan;
c) gigi geraham berfungsi untuk mengunyah makanan.
Dengan fungsi itu menyebabkan enzim pencernaan dapat bekerja dengan baik.
3)Membantu dalam berbicara : Adanya tekanan gigi seri ke permukaan lidah dapat memperjelas suara
yang dihasilkan. Coba perhatikan seorang nenek yang sudah tua dan mengalami ompong gigi, saat berbicara akan menghasilkan suara yang tidak jelas.

Gigi terdiri atas tiga bagian berikut.
a)Mahkota gigi
Bagian ini merupakan bagian yang dapat terlihat berada di dalam rongga mulut, berfungsi untuk menghancurkan makanan. Untuk masingmasing gigi, yaitu gigi seri, taring, dan geraham memiliki bentuk mahkota yang berbeda-beda. Gigi seri berbentuk persegi seperti pahat, gigi taring berbentuk
seperti kerucut dan geraham berbentuk agak silindris, permukaan tengahnya melekuk dan mendatar.
Lapisan paling luar dari mahkota gigi ini disebut email, yang berwarna putih dan terdiri atas 98% zat mineral, sehingga bersifat sangat keras. Lapisan email tidak memiliki saraf sehingga tidak terasa sakit walaupun tertekan. Bagian yang lebih dalam dari email adalah tulang gigi atau dentin. Dentin berwarna kuning dan mengandung 70% zat mineral. Lapisan dentin ini juga masih keras, lebih keras daripada tulang manusia, karena tulang hanya mengandung 40% zat mineral. Di bagian lebih dalam dari dentin terdapat rongga gigi yang disebut pulpa, yang berisi serabut saraf dan pembuluh
darah. Jaringan pulpa inilah yang memberikan kehidupan pada gigi. Bila pulpa mati atau rusak maka gigi juga menjadi mati dan mati rasa. Bagian dentin dan pulpa menghubungkan sampai ke akar gigi.
Seseorang yang giginya berlubang, jika lubang tersebut sampai pada bagian pulpa ini, maka akan merasakan sangat sakit jika terkena rangsangan mekanik dari luar. Adakah gigi Anda yang berlubang?
b)Leher gigi
Bagian ini merupakan batas antara mahkota gigi dengan akar gigi dan terlindung oleh gusi.
c.Akar gigi
Bagian ini merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang. Pada ujungnya banyak
mengandung serabut saraf dan pembuluh darah. Bagian luar dari akar gigi disebut semen atau sementum. Di dalam sementum tertanam ujung ribuan serat yang mengikat gigi pada tulang rahang. Serat-serat pengikat ini bersama dengan jaringan ikat lainnya membentuk jaringan periodontal. Jaringan ini berfungsi sebagai bantalan gigi sehingga dapat meredam tekanan sewaktu sedang mengunyah.Gigi yang pertama kali tumbuh adalah gigi susu atau sulung, umumnya gigi susu muncul saat bayi berusia 6 bulan. Gigi pertama yang muncul biasanya gigi seri terlebih dahulu, kemudian gigi taring, akan muncul pada umur 18 bulan dan terakhir gigi geraham kecil pada usia 24 bulan. Gigi susu ini sifatnya hanya sementara, karena setelah anak besar nanti akan diganti oleh gigi permanen atau dewasa.
Gigi susu berjumlah 20 buah, dengan perincian sebagai berikut.
1) Gigi seri atas : 4 buah Gigi seri bawah : 4 buah
2) Gigi taring atas : 2 buah Gigti taring bawah : 2 buah
3) Gigi geraham kecil atas : 4 buah Gigi geraham kecil bawah : 4 buah

Gigi permanen tumbuh juga bertahap. Pada umur 6 tahun tumbuh 4 buah geraham tetap, yang
masing-masing terletak di bagian kiri dan kanan rahang atas dan bawah. Pada umur 8 tahun gigi seri permanen menggantikan gigi susu. Pada umur 9 hingga 12 tahun gigi geraham permanen akan tumbuh menggantikan geraham sulung. Pada umur 12 tahun, gigi taring permanen baru tumbuh. Usia 18 tahun ke atas masih ada gigi yang akan tumbuh gigi geraham ketiga atau disebut dengan gigi bungsu. Gigi permanen pada orang dewasa berjumlah 32 buah dengan perincian
sebagai berikut.
1) Gigi seri atas : 4 buah Gigi seri bawah : 4 buah
2) Gigi taring atas : 2 buah Gigi taring bawah : 2 buah
3) Gigi geraham kecil atas : 4 buah Gigi geraham kecil bawah : 4 buah
4) Gigi geraham besar atas : 6 buah Gigi geraham besar bawah : 6 buah

Gigi dapat mengalami masalah jika tidak dirawat dengan baik, di antaranya gigi berlubang. Coba Anda jelaskan mengapa gigi dapat mengalami gangguan demikian?
Ada beberapa hal yang menyebabkan gigi berlubang, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Tidak menggosok gigi setelah makan atau menjelang tidur, sehingga mengakibatkan sisa-sisa makanan di sela-sela gigi akan dicerna oleh bakteri. Sewaktu mencerna makanan tersebut, bakteri menghasilkan limbah berupa asam kuat yang dapat melubangi gigi.
b. Terlalu banyak makan gula. Gula merupakan makanan yang paling digemari oleh bakteri pembusuk gigi. Masalah yang terjadi pada gigi lainnya, adalah periodentitis, yaitu peradangan pada jaringan yang mendukung gigi. Ini dapat mengakibatkan gigi tanggal. Penyakit ini juga disebabkan karena bakteri. Jika Anda melihat iklan pasta gigi, kemungkinan besar yang ditonjolkan adalah kandungan fluorida dalam pasta gigi. Pernahkah Anda berpikir, mengapa demikian? Berdasarkan hasil penelitian ternyata diketahui bahwa fluorida dapat meningkatkan kekuatan gigi sehingga akan mencegah pembusukan gigi. Nah, kita sudah mengetahui bahwa fluorida sangat penting untuk kesehatan gigi
sehingga kita perlu menggunakan pasta gigi yang mengandung fluorida.

b)Lidah
Lidah sebagian besar terdiri atas otot. Pada permukaan atas lidah banyak terdapat ribuan tonjolan kecil yang disebut dengan papilla, yang banyak terdapat rangkaian kompleks saraf yang membentuk alat indra pengecap dan peraba. Pada permukaan atas papilla terdapat selaput lendir.
Lidah seseorang berbentuk bulat memanjang. Dalam keadaan tertentu, lidah
dapat dijulurkan memanjang. Lidah memiliki peranan seperti berikut.
1)Merasakan makanan
2)Membantu mengunyah makanan
3)Membantu menelan makanan
4)Membantu dalam hal bicara

c.Kelenjar Ludah
Setelah makanan hancur oleh gigi, selanjutnya makanan mengalami perlakuan secara kimiawi, yaitu adanya kandungan air dalam ludah yang dapat bereaksi dengan molekul-molekul zat makanan dan menghasilkan molekulmolekul yang lebih kecil. Adanya enzim ptialin dapat mengubah amilum menjadi maltosa dan glukosa. Coba kunyahlah nasi beberapa saat, setelah beberapa lama nasi akan terasa manis. Hal ini disebabkan karena amilum dalam nasi diubah menjadi maltosa, yaitu sejenis gula yang rasanya manis. Jadi, pencernaan kimiawi amilum dimulai dari mulut. Di dalam mulut, makanan mengalami dua perlakuan, yaitu sebagai berikut.
a. Pencernaan secara mekanik, yaitu pengunyahan dengan gigi, pergerakan otot-otot lidah dan pipi untuk mencampur makanan dengan air ludah sehingga terbentuklah suatu bolus untuk ditelan.
b. Pencernaan secara kimiawi, yaitu pemecahan zat pati (amilum) oleh ptialin menjadi maltosa. Suatu bukti ialah bila kita mengunyah nasi (zat pati), lama kelamaan akan terasa sedikit manis. Ptialin bekerja di rongga mulut dengan pH 6,3 - 6,8.

2.KERONGKONGAN (ESOFAGUS)
            Setelah makanan diperlakukan secara mekanik dan kimiawi di dalam mulut, selanjutnya makanan akan didorong oleh lidah menuju saluran kerongkongan, yang panjangnya kurang lebih 20 cm dan lebar 2 cm. Di dalam kerongkongan ini makanan hanya lewat selama kurang lebih 6 detik.
Setelah itu makanan akan didorong ke dalam lambung. Dinding kerongkongan terdiri dari empat lapisan. Lapisan mukosa yang terletak di bagian dalam dibentuk oleh epitel berlapis (pipih) yang diteruskan ke faring di bagian atas dan mengalami perubahan yang menyolok pada perbatasan kerongkongan-lambung, menjadi epitel selapis toraks pada lambung. Mukosa kerongkongan dalam keadaan normal bersifat alkali (basa) dan tidak tahan terhadap isi lambung yang sangat asam. Lapisan submukosa mengandung sel-sel sekretori yang menghasilkan mukus. Mukus mempermudah jalannya makanan waktu menelan dan melindungi mukosa dari “cedera” akibat zat kimia. Lapisan otot di luar
tersusun longitudinal dan di dalam tersusun sirkular. Sepertiga atas kerongkongan adalah otot rangka. Sedangkan sepertiga bawah adalah otot polos. Daerah peralihan terdapat di tengah dan mengandung otot rangka dan otot polos. Susunan otot-otot yang demikian menyebabkan kerongkongan dapat
melakukan gerakan otomatis kembang kempis. Gerakan ini disebut gerak peristaltik yang menyebabkan makanan dapat bergerak menuju lambung. Lapisan luar kerongkongan tidak seperti saluran cerna lainnya tidak terdiri atas serosa tetapi jaringan fibrosa yang menebal. Persarafan utama kerongkongan dilakukan oleh serabut-serabut simpatis dan parasimpatis dibawa oleh nervus vagus yang dianggap merupakan saraf motorik kerongkongan. Makanan bisa mencapai lambung bukan karena lambung terletak di bawah kerongkongan, melainkan akibat gerak peristaltik dinding otot
kerongkongan. Untuk membuktikannya, cobalah Anda melakukan percobaan, yaitu menelan makanan dengan posisi kepala berada di bawah atau posisi badan dan kepala terjungkir atau terbalik di bawah. Ke manakah arah makanan yang Anda telan? Menuju ke mulut ataukah ke lambung?

3.LAMBUNG (VENTRIKULUS)
            Makanan dari kerongkongan terdorong ke dalam lambung, akibat gerakan peristaltik seperti yang sudah dijelaskan di atas. Lambung diibaratkan seperti lumbung yang bertugas untuk menyimpan makanan yang telah ditelan untuk sementara waktu. Lambung berukuran sekepal tangan dan terletak di dalam rongga perut sebelah kiri, di bawah sekat rongga badan. Dinding lambung sifatnya lentur, dapat mengembang apabila berisi makanan dan mengempis apabila kosong. Muatan di dalam lambung dapat menampung hingga 1,5 liter makanan. Dinding lambung tersebut berwarna merah muda dan mengkilap. Otot penyusun lambung terdiri atas otot memanjang yang terletak di bagian luar, otot melingkar yang terletak di bagian tengah, dan otot miring yang terletak di bagian dalam. Pada bagian atas terdapat otot lingkaran yang disebut sfinkter kardial yang tetap menutup kecuali bila ada makanan yang mendekatinya. Di dekat pilorus terdapat sfinkter yang disebut sfinkter pilori.
Otot ini merupakan otot-otot polos, sehingga bekerja tanpa disadari. Otototot lambung bekerja dengan cara berkontraksi sehingga dapat menekan dan memeras makanan dalam lambung dan mencampurnya dengan getah pencernaan dalam lambung.

Lambung terdiri atas tiga bagian berikut.
a. Kardiaks, merupakan bagian atas sebagai pintu masuk makanan dari kerongkongan.
b. Fundus, adalah bagian tengah lambung, tempat makanan ditampung dan mengalami perlakuan kimiawi.
c. Pilorus, merupakan bagian bawah lambung sebagai pintu keluar makanan dan berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Pilorus ini bekerja atas pengaruh pH makanan. Apabila pH makanan asam, maka otototot pilorus mengendor sehingga menyebabkan pintu pilorus terbuka
dan sebaliknya jika makanan basa, maka otot-otot pilorus akan berkontraksi yang menyebabkan
pintu pilorus menutup. Waktu mencerna berbeda-beda untuk setiap makanan atau minuman. Makanan yang padat akan membutuhkan waktu yang lebih lama daripada zat cair (minuman) sehingga menurut ilmu kesehatan dianjurkan mengunyah makanan 32 kali agar makanan menjadi lebih lembut, sehingga akan meringankan beban lambung untuk melumatkan makanan tersebut. Semakin lumat makanan yang masuk lambung, maka semakin cepat melintasi lambung. Jenis makanan lemak dan sayuran hijau akan lebih lama berada di dalam lambung sehingga orang akan merasa kenyang lebih lama.
Makanan yang masuk pada lambung bertahan selama 2-5 jam. Makanan dalam lambung mengalami serangkaian proses kimiawi oleh getah lambung, sekitar 1 – 2 liter yang dihasilkan oleh 35 juta kelenjar, antara lain HCl, enzim pepsin, enzim renin, lipase, mukus (lendir), dan faktor intrinsik.
Enzim pepsin akan memecah molekul protein menjadi peptida, enzim renin akan mencerna protein susu menjadi kasein, sedangkan enzim lipase akan mengemulsikan lemak dalam makanan. Jadi, perlakuan kimiawi protein pertama kali dilakukan di dalam lambung. Selain mendapat perlakuan kimiawi, makanan oleh enzim-enzim tersebut juga ada HCl yang membantu dalam proses-proses pencernaan.
Fungsi HCl, antara lain:
a. membunuh kuman pada makanan yang dimakan;
b. mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin;.
c. mempercepat reaksi antara air, protein, dan pepsin;
d. mengendorkan pilorus, karena HCl bersifat asam dengan pH kurang lebih 1-3, ingat kembali sistem kerja pilorus yang sudah dijelaskan di atas! Mukus (lendir) berfungsi sebagai lapisan pelindung yang dapat melindungi lambung dari asam lambung. Sedangkan faktor intrinsik berfungsi untuk menghasilkan vitamin B12 yang diperlukan untuk membentuk sel-sel darah dan membantu saraf berfungsi dengan baik. Dengan adanya faktor intrinsik ini pula, maka vitamin B12 di dalam lambung dilindungi dari asam lambung sehingga tidak rusak. Khim ini bersifat asam, dan menjadi netral ketika masuk ke dalam usus 12 jari, karena dinetralkan oleh getah basa yang dihasilkan kelenjar pankreas yang terdapat di dalam usus dua belas jari. Setelah mendapatkan perlakuan tersebut, makanan kemudian bercampur dengan getah lambung membentuk khim seperti bubur yang lembut. Kemudian
khim sedikit demi sedikit dikeluarkan menuju usus dua belas jari. Otot pilorus berelaksasi karena rangsangan asam dari makanan tiba di pilorus depan, menyebabkan pintu pilorus terbuka sehingga makanan keluar menuju usus dua belas jari. Apabila makanan asam menyentuh pilorus bagian belakang, maka pilorus akan menutup kembali. Demikianlah prosesnya. Setelah makanan sampai di usus dua belas jari, maka makanan yang sifatnya asam akan merangsang usus dua belas jari mensekresikan hormon sekretin yang dapat memacu pankreas mengeluarkan getah pankreas yang bersifat basa sehingga mengakibatkan pilorus menutup. Lambung yang dijelaskan di atas dapat juga bermasalah di antaranya adalah penyakit maag dan kanker lambung. Penyakit maag ini dapat timbul karena kelebihan HCl. Produksi HCl ini dapat dipicu oleh makanan dan minuman, misalnya
makanan pedas, alkohol, kopi, dan nikotin. Selain itu, juga dapat dipicu oleh tekanan pikiran (stress). Asam lambung yang berlebihan ini dapat mengikis dinding lambung, gejala penyakit ini biasanya nyeri di bagian dada. Fungsi lambung dapat diringkas sebagai berikut.
Fungsi lambung :

Fungsi Motoris
Fungsi Sekresi dan Pencernaan
1. Fungsi reservoir.
Menyimpan makanan sampai makanan
tersebut sedikit demi sedikit dicernakan
dan bergerak pada saluran cerna.
2. Fungsi mencampur memecahkan
makanan menjadi partikel-partikel
kecil dan mencampurnya getah lambung
melalui kontraksi otot yang meliputinya.
3. Fungsi pengosongan lambung.
Diatur oleh pembukaan sfinkter
pilorus, yang dipengaruhi oleh viskositas,
volume, keasaman, dan kerja.
1. Mencernakan protein oleh pepsin
dan HCl.
2. Sintesis dan pengeluaran gastrin
dipengaruhi oleh asupan protein,
peregangan autrum, dan alkalinisasi
autrum.
3. Sekresi faktor intrinsik memungkinkan
absorpsi vitamin B12 dari
usus halus bagian distal.
4. Sekresi mukus, yang membentuk
selubung pelindung bagi lambung
serta memberi pelumasan pada makanan
agar mudah ditranspor.


4.HATI
            Hati terletak di sebelah kanan atas rongga perut di bawah diagfragma. Beratnya kira-kira 1,5 kg atau 2,5% berat badan pada orang dewasa normal. Hati dibagi menjadi dua bagian oleh ligamen falsiformis, yaitu bagian lobus kanan dan lobus kiri. Pada lobus kanan terdapat juga lobus kaudatus dan lobus kuadratus. Hati disuplai oleh dua pembuluh darah, yaitu:
a. Vena porta hepatika yang berasal dari lambung dan usus. Pada vena porta hepatika ini mengandung darah yang miskin oksigen tetapi kaya akan nutrien seperti asam amino, monosakarida, vitamin yang larut dalam air dan mineral.
b. Arteri hepatika, cabang dari arteri kuliaka yang kaya akan oksigen. Hati memiliki fungsi, antara lain:
a. Memproduksi cairan empedu, yang digunakan untuk mengemulsikan lemak.
b. Pusat metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat. Bergantung kepada keperluan tubuh, ketiganya dapat saling dibentuk.
c. Merupakan gudang penyimpanan berbagai zat seperti mineral (Cu, Fe), vitamin A, D, E, K, B12, glikogen, dan berbagai racun yang tidak dapat dikeluarkan dari tubuh, misalnya pestisida DDT.
d. Pusat detoksifikasi zat yang beracun di dalam tubuh. Contoh NH3  yang beracun diubah menjadi urea yang relatif tidak beracun pada Daur Krebs-Urea di dalam sel hati.
e. Memproduksi protein plasma (albumin, fibrinogen, protrombin, heparin).
f. Fagositosis mikroorganisme dan eritrosit dan leukosit yang sudah tua atau rusak.
Hati memegang peranan penting pada metabolisme tiga bahan makanan yang dikirimkan oleh vena porta setelah diabsorpsi dari usus. Bahan makanan tersebut adalah karbohidrat, protein dan lemak. Monosakarida dari usus halus diubah menjadi glikogen dan disimpan dalam hati (glikogenesis). Dari depot glikogen, disuplai glukosa secara konstan ke darah (glikogenolisis) untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Sebagian glukosa di metabolisme dalam jaringan untuk menghasilkan panas dan disimpan dalam otot atau menjadi lemak dan disimpan dalam jaringan subkutan. Hati juga mampu mensintesis glukosa dari protein dan lemak (glukogeogenesis). Peranan hati pada metabolisme protein penting untuk hidup. Protein plasma, kecuali gama globulin, disintesis oleh hati.

5.USUS HALUS
            Saluran pencernaan makanan yang paling panjang dengan panjang kurang lebih 6,5 meter dan lebar kurang lebih 25 milimeter adalah usus halus. Permukaan dindingnya berjonjot sehingga terlihat seperti lekukan-lekukan. Hal inilah yang menyebabkan permukaannya menjadi luas. Pencernaan di dalam usus halus berlangsung secara kimiawi atau enzimatis. Usus halus terletak di atas pinggang dan meliputi 3 bagian.Dapat kita lihat bahwa bagian-bagian usus halus seperti berikut.

a.Usus 12 jari
Usus dua belas jari berukuran panjang kurang lebih 25 sentimeter. Makanan dari lambung bersifat asam, kemudian masuk ke usus dua belas jari. Sifat asam ini akan merangsang dinding usus untuk mensekresikan hormon-hormon berikut.
1) Hormon sekretin yang berfungsi untuk merangsang getah pankreas yang terdiri atas enzim-enzim berikut.
a) Tripsin, berfungsi menyederhanakan protein dan pepton.
b) Amilase, berfungsi mengubah zat tepung menjadi maltosa.
c) Lipase, berfungsi menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Getah pankreas mengandung NaHCO3 yang menyebabkan makanan bersifat basa. Selain itu, getah pankreas mengeluarkan hormon insulin yang berfungsi menjaga kadar gula darah agar tetap normal.
2) Hormon kolesistokinin yang berfungsi untuk merangsang empedu. Getah empedu dibuat di dalam hati dan disimpan di dalam kantong empedu. Getah empedu mengandung zat warna empedu yang disebut dengan bilirubin dan garam empedu, yaitu natrium glukolat. Getah empedu berfungsi antara lain seperti berikut.
a) Mengemulsikan lemak. Hasil emulsi ini adalah gliserol dan asam lemak. Lemak hanya bisa
dicerna apabila sudah bercampur dan bereaksi dengan getah empedu terlebih dahulu.
b) Mempengaruhi penyerapan vitamin K.

b.Usus kosong
Tidak ada isinya atau kosong. Dinding usus ini mempunyai kelenjar liberkuhn yang dapat mengeluarkan getah usus, antara lain sebagai berikut
1) Erepsinogen yang kemudian diaktifkan oleh enterokinase menjadi erepsin yang berfungsi untuk mengubah dipeptida menjadi asam amino.
2) Maltase yang befungsi untuk mengubah maltosa menjadi glukosa.
3) Sakarase yang berfungsi untuk mengubah sakarosa menjadi glukosa dan fruktosa.
4) Laktase yang berfungsi untuk laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
5) Lipase yang berfungsi untuk mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Makanan yang masuk ke dalam usus ini mendapat perlakuan dari getah-getah usus seperti di atas. Pada usus kosong ini lengkap sudah perlakuan terhadap makanan. Pemecahan amilum, protein, dan lemak sehingga menghasilkan komponen-komponen yang paling kecil. Dari usus dua belas jari dan usus kosong, makanan dicernakan dalam bentuk yang paling halus, antara lain:
1) protein menjadi asam amino;
2) karbohidrat menjadi monosakarida;
3) lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Komponen makanan yang halus tersebut akan didorong masuk ke dalam usus penyerapan (ileum). Selanjutnya, akan ada perlakuan terhadap komponen- komponen tersebut di dalam usus penyerapan/ileum.

c.Usus penyerapan
1)struktur usus penyerapan
Dinding usus halus tersusun dari 4 bagian, yaitu:
(1) Dinding lapisan luar
Dinding lapisan luar usus halus berupa membran serosa, yaitu lapisan yang membalut usus dengan erat.
(2) Dinding lapisan berotot
Dinding lapisan berotot terdiri atas dua lapisan serabut. Lapisan luar terdiri atas serabut longitudinal dan di bawahnya ada lapisan tebal terdiri atas serabut sirkuler. Di antara kedua lapisan serabut beroto  ini terdapat pembuluh darah dan pembuluh limfa.
(3) Dinding submukosa
Dinding submukosa terdapat otot sirkuler dan lapisan yang terdalam yang merupakan perbatasannya. Dinding submukosa ini terdiri atas jaringan areolar yang berisi banyak pembuluh darah, saluran limfa, dan fleksus saraf yang disebut fleksus Meissner.
(4) Dinding mukosa dalam
Dinding mukosa dalam disusun berupa kerutan tetap seperti jala yang memberi kesan anyaman halus. Lapisan ini menambah luasnya permukaan sekresi dan penyerapan. Lapisan mukosa ini berisi banyak lipatan lieberkuhn yang merupakan kelenjar sederhana yang diselaputi epitelium silindris. Pada permukaan villi terdapat tonjolan-tonjolan yang disebut dengan mikrovilus. Terdapat kurang lebih 5000 mikrovilus yang menutupi pada villi. Di dalam usus ini terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut
dengan villi usus. Adanya villi usus ini menyebabkan permukaan usus menjadi luas yang dapat mengoptimalkan penyerapan makanan.

b.Getah usus halus
Getah usus disekresikan oleh sel usus, setiap harinya ± 2000 cc. Getah usus berwarna kuning jernih dan memiliki pH 7,6. Enzim-enzim yang terdapat dalam getah usus antara lain enzim maltase, peptidase, sukrase, enterokinase, dan ribonuklease. Sekresi getah usus ini dikendalikan oleh refleks saraf otonom, hormon kolesitokinin dan sekretin. Di dalam usus halus dihasilkan getah yang menyempurnakan pencernaan semua makanan. Getah-getah tersebut, antara lain:
(1) Erepsin yang digunakan untuk menyempurnakan pencernaan protein yang telah diubah, yaitu polipeptida dijadikan sebagai asam amino.
(2) Enterokinase untuk menggiatkan enzim proteolitik yang berasal dari getah pankreas.
(3) Maltase untuk mengubah maltosa menjadi dekstrose.
(4) Laktase untuk mengubah laktosa menjadi glukosa dan mengubah galaktosa menjadi glukosa di dalam hati.
(5) Intertase bekerja atas gula.

2)Fungsi usus penyerapan
Di dalam usus ini, makanan tidak dilakukan pemecahan lagi, melainkan diserap oleh dinding usus masuk peredaran darah yang kemudian dapat digunakan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Glukosa diserap oleh dinding usus masuk ke darah. Di dalam darah glukosa diubah ke dalam bentuk glikogen oleh hormon insulin yang kemudian disimpan di dalam otot dan hati. Apabila tubuh kembali membutuhkan glukosa, maka glikogen dapat diubah kembali oleh hormon adrenalin menjadi glukosa lagi. Protein diserap oleh dinding usus dalam bentuk asam amino, yang kemudian menuju darah dan diedarkan ke seluruh tubuh. Di dalam hati, asam amino ini dipecah dan menghasilkan amoniak yang kemudian bereaksi dengan asam amino ornithin dan CO2 membentuk asam amino sitrulin. Selanjutnya, bereaksi dengan amoniak membentuk arginin dan terakhir akan
diubah menjadi asam amino arnithin dan ureum. Ureum ini merupakan zat sisa yang harus dibuang lewat urine. Lemak diserap oleh usus dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Gliserol akan terserap langsung, tetapi asam lemak masih bereaksi dengan garam empedu dan garam karbonat.

5.USUS BESAR
            Usus besar berisi kuman dengan jumlah mencapai triliunan. Mikroba ini berfungsi dalam proses pembusukan. Ada beberapa bakteri yang dapat menghasilkan vitamin B dan K. mencerna sisa-sisa protein dapat menghasilkan bau busuk yang keluar dalam bentuk gas dari dubur. Gas yang dihasilkan dapat mencapai 2 liter setiap hari. Proses penyerapan air dan mineral ini ibarat menimba air bersih di dalam saluran got yang airnya sangat kotor karena di dalam usus besar ini hanya terdapat makanan dalam bentuk sisa-sisa yang akan dibusukkan dan dibuang ke luar tubuh. Itulah kerja dari usus besar ini. Hebat bukan? Di dalam usus besar, makanan hanya akan mengalami penyerapan air
dan beberapa garam mineral. Di dalam usus ini makanan sudah berwujud dalam bentuk ampas. Adanya bakteri saprofit, yaitu Eschericia coli menyebabkan ampas makanan akan membusuk yang selanjutnya akan dikeluarkan dalam bentuk feses. Jika dalam dinding usus besar seseorang terinfeksi, akibatnya penyerapan air akan terganggu, sehingga wujud feses dalam keadaan cair yang disebut dengan gejala diare. Apabila seseorang menahan buang air besar, maka akan menyebabkan penyerapan air yang berlebihan sehingga feses menjadi keras yang disebut dengan konstipasi (sembelit) yang dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah vena sekitar anus yang gejalanya
disebut dengan hemoroid (ambeien). Agar Anda lebih memahami struktur usus besar,

6.ANUS
            Feses akan didorong oleh otot-otot polos di sekitarnya menuju ke anus dan tertimbun di situ dan akhirnya menyebabkan seseorang merasa ingin buang air besar. Proses buang air besar ini disebut defekasi. Otot-otot di sekitar anus berkontraksi sehingga anus membuka dan mengeluarkan feses dari anus. Feses yang dihasilkan dari organ pembuangan dipengaruhi oleh jenis makanan. Makanan yang banyak mengandung serat tumbuhan lebih banyak menghasilkan feses, karena sulit dicerna. Makanan yang lain umumnya 95% dapat diserap oleh usus halus dan 5% menjadi kotoran dalam bentuk feses. Sekitar 75% kandungan feses terdiri dari air. Sisanya adalah berupa zat.

          B.ZAT MAKANAN
            Makanan mempunyai peranan penting, antara lain:
1. untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh;
2. menjaga jaringan tubuh agar tidak rusak;
3. sebagai penghasil energi;
4. mengatur proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh;
5. sebagai benteng tubuh dari berbagai macam kuman penyebab penyakit.
            Dari semua fungsi yang disebutkan itu, menunjukkan bahwa manusia hidup selalu memerlukan makanan. Seseorang yang kekurangan makan akan terlihat kurus, apalagi apabila seseorang tidak diberi makanan dalam jangka waktu yang lama. Apa yang akan terjadi? Mengapa terjadi demikian? Makanan yang kita konsumsi sehari-hari seharusnya tidak sekedar cukup dalam kuantitas atau jumlahnya saja, tetapi juga harus baik kualitasnya agar baik pula efeknya bagi tubuh. Artinya, makanan harus memenuhi komposisi sehat, bergizi, dan seimbang. Makanan yang demikian harus memiliki syarat-syarat berikut.
1. Makanan sehat harus bersih, tidak mengandung bibit penyakit, dan tidak mengandung zat yang membahayakan bagi tubuh, misalnya racun dan zat sintetis yang berbahaya (pewarna, penyedap, dan pengawet buatan). Unsur-unsur itu dalam jangka pendek tidak begitu terasa bagi tubuh, namun dalam jangka panjang jika kita sering mengkonsumsinya dapat menyebabkan berbagai macam penyakit).
2. Makanan yang bergizi harus mengandung cukup karbohidrat, lemak, dan protein sebagai penghasil energi. Protein yang baik untuk tubuh harus memenuhi 10 macam asam amino esensial, antara lain isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, valin. Vitamin dan mineral di dalamnya. Vitamin yang masuk ke dalam tubuh digunakan sebagai zat pembangun dan memperlancar metabolisme dalam tubuh, misalnya vitamin A, B, C, D, E, K dan lain-lain. Sedangkan mineral, walaupun dalam jumlah sedikit penting sekali untuk metabolisme, misalnya kalium,
fosfor, besi, natrium, dan lain-lain.
3. Makanan harus seimbang, artinya gizi yang terkandung di dalamnya harus cukup, sesuai dengan kebutuhan tubuh masing-masing.
4. Makanan juga harus mudah dicerna, sehingga dapat terserap optimal oleh usus untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
5. Makanan harus mengandung cukup air. Di dalam tubuh, fungsi air sangat penting, yaitu sebagai pelarut yang paling baik. Pada susunan kimiawi tubuh manusia lebih dua per tiga bagian tubuh berupa air. Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa makanan harus mengandung unsur-unsur karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Coba ingat kembali yang dimaksud dengan zat-zat tersebut!
            1.KARBOHIDRAT
            Makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia berupa nasi, namun ada sebagian penduduk Indonesia yang makanan pokoknya adalah sagu. Tahukah Anda mengapa nasi dan sagu digunakan sebagai makanan pokok? Alasan utamanya adalah karena makanan tersebut banyak mengandung karbohidrat sehingga dapat menghasilkan kalori atau energi. Selain pada nasi dan sagu, kandungan karbohidrat banyak dijumpai pada kentang, gandum, jagung, singkong, dan lain-lain. Dari semua contoh yang disebutkan itu dapat diketahui bahwa karbohidrat hanya dapat diperoleh dari tumbuhan. Karbohidrat tersimpan dalam tubuh tumbuhan dan merupakan hasil sintesis senyawa anorganik yang mengandung unsurunsur C, H, dan O menjadi senyawa organik. Untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya kandungan karbohidrat dalam makanan, kita dapat melakukan uji terhadap kadar amilum dan kadar glukosa dalam makanan. Amilum merupakan karbohidrat dari golongan polisakarida, sedangkan glukosa merupakan karbohidrat dari golongan monosakarida.
Fungsi karbohidrat yang utama sudah dijelaskan sebelumnya, yaitu sebagai penghasil energi. Namun, selain itu karbohidrat juga berfungsi, antara lain:
a. sebagai pembentuk struktur sel, jaringan, dan anggota tubuh. Di dalam sel, terutama bagian gen yang berada di dalam inti sel tersusun dari karbohidrat yang beratom C lima;
b. dapat menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh;
c. berperan dalam pembentukan protein dan lemak;
d. berperan dalam proses metabolisme tubuh;
e. selusose dapat mencegah sembelit (susah buang air besar);
f. laktosa dapat membantu penyerapan unsur kalsium dari makanan.
Karbohidrat dibagi menjadi 3 macam berdasarkan jumlah gugus gula
yang menyusunnya. Karbohidrat disimpan di dalam tubuh dalam dua bentuk, yaitu tersimpan dalam otot dan hati berupa glikogen dan tersimpan dalam darah berupa glukosa. Untuk menjadi dua bentukan seperti itu, karbohidrat melalui serangkaian proses metabolisme dalam tubuh.

Macam-macam karbohidrat :
No.
Macam karbohidrat
Keterangan
1
Monosakarida
Merupakan golongan gula sederhana yang memiliki satu gugus gula. Golongan ini memiliki karakteristik mudah larut dalam air dan terasa manis. Monosakarida terdiri atas glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
2
Disakarida
Merupakan golongan gula majemuk, yang memiliki dua gugus gula. Golongan ini memiliki
karakteristik sama seperti pada monosakarida. Disakarida terdiri atas dua monosakarida.
3
Polisakarida
Merupakan golongan gula majemuk yang memiliki lebih dari sepuluh gugusan gula. Golongan ini memiliki karakteristik tidak terasa manis, tidak dapat larut dalam air, tetapi larut dalam koloid dan tidak dapat melewati membran
semipermiabel.

            2.LEMAK
            Orang yang berbadan gemuk sering dikatakan kelebihan lemak. Memang gemuk identik dengan lemak. Tetapi tahukah Anda, apa sebenarnya lemak itu? Dari mana asalnya dan bagaimana proses pembentukannya di dalam tubuh kita?
Lemak merupakan senyawa organik yang mengandung unsur-unsur C, H, O (karbon, hidrogen, dan oksigen) dan kadang-kadang P dan N (fosfor dan nitrogen). Lemak tidak dapat larut alam air, melainkan larut dalam kloroform, eter, dan minyak tanah. Sumber lemak bisa berasal dari tumbuhan yang disebut lemak nabati. Lemak nabati bisa diperoleh dari makanan, antara lain kelapa, minyak kelapa, kacang-kacangan, kedelai, avokad, zaitun, dan lain-lain. Adapun sumber lemak yang berasal dari hewan disebut lemak hewani. Lemak hewani bisa diperoleh dari daging, susu, mentega, telur, ikan, dan sebagainya. Kebutuhan lemak setiap hari untuk seseorang kurang lebih 1 gram setiap kilogram berat badan.Tetapi kebutuhan ini berbeda-beda, tergantung usia, aktivitas, dan suhu. Anak-anak lebih sedikit membutuhkan lemak daripada orang dewasa. Seseorang yang banyak beraktivitas, membutuhkan lemak lebih banyak daripada yang lebih sedikit aktivitasnya. Di daerah bersuhu dingin kebutuhan akan lemak pada seseorang juga lebih banyak. Dari penjelasan itu dapat kita ketahui bahwa lemak sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Sebenarnya, apakah fungsi lemak bagi tubuh kita? Lemak
mempunyai peran, antara lain:
a. untuk menghasilkan kalori atau energi, bahkan energi yang dihasilkan lemak lebih tinggi dibandingkan karbohidrat; b. sebagai pelarut vitamin dan zat-zat lain, vitamin yang dapat larut dalam
lemak antara lain vitamin A, D, E dan K;
c. untuk membangun bagian-bagian tertentu dari sel. Bagian sel yang tersusun dari lemak adalah membran sel;
d. dapat melindungi tubuh dari suhu yang rendah;
e. sebagai bantalan lemak dan pelindung organ dalam, misalnya jantung dan lambung.

Jenis lemak dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a.Lemak sederhana
oleh trigliserida. Lemak sederhana ini bisa kita temukan pada lemak daging hewan. Trigliserida yang menyusun lemak ini meliputi gliserol dan tiga asam lemak. Asam lemak memiliki ikatan kimia yang berbeda-beda, ada yang memiliki ikatan rangkap tetapi ada juga yang tidak.
Berdasarkan hal itu, asam lemak dibedakan menjadi dua.
1) Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap. Asam lemak jenuh disebut juga asam lemak nonesensial artinya asam lemak yang dapat disintesis sendiri oleh tubuh. Biasanya asam lemak ini berbentuk padat. Contohnya adalah asam stearat dan asam palmitat
(lemak pada hewan). Asam lemak jenuh paling banyak ditemukan pada susu sapi.
2) Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap. Asam lemak ini disebut juga asam lemak esensial, artinya asam lemak yang tidak dapat disintesis sendiri. Sumber asam lemak ini berasal dari tumbuhan. Biasanya ditemukan dalam bentuk cair, misalnya asam linoleat, asam oleat, dan asam arakhidonat. Senyawa-senyawa ini dibutuhkan tubuh kita dan berperan dalam berbagai fungsi fisiologis. Asam lemak esensial memiliki peran yang sangat penting, terutama dalam pembentukan struktur membran sel. Selain itu, asam lemak ini bisa mencegah penyakit jantung koroner. Manusia memerlukan asam linoleat kurang lebih 2% dari makanan berkalori setiap harinya.

b.Lemak campuran
Lemak ini meliputi fosfolipid dan lipoprotein. Jika kita amati, dinding sel tubuh kita tersusun dari fosfolipid ini. Adanya fosfolipid sebagai penyusun dinding sel tersebut menyebabkan air dalam sel tidak banyak yang menguap.

c.Turunan lemak
Golongan ini terdiri atas asam lemak, sterol, gliserol, dan kolesterol. Kadar kolesterol tinggi dapat menyebabkan penyakit jantung koroner yang merupakan jenis penyakit dengan tingkat kematian paling tinggi. Lemak mengalami proses kimia di dalam tubuh. Penyerapan zat lemak dalam bentuk asam lemak dan gliserol di jonjot usus.

            3.PROTEIN
            Di negara kita, makanan seperti tahu, tempe, atau kedelai merupakan makanan yang mudah dijumpai di berbagai tempat. Tiga jenis makanan itu termasuk makanan yang banyak mengandung protein. Selain itu, protein juga banyak terkandung dalam ikan. Jika Anda sering mengkonsumsi makanan
itu, berarti kebutuhan akan protein bagi tubuh Anda sudah tercukupi. Tahu, tempe, dan kedelai merupakan protein yang berasal dari tumbuhan yang disebut protein nabati. Sedangkan ikan merupakan protein yang berasal dari hewan yang disebut protein hewani. Sebenarnya apakah protein itu? Protein merupakan senyawa organik kompleks yang terdiri atas unsur C, H, O dan kadang-kadang mengandung unsur S dan P (belerang dan fosfor). Jenis protein ada dua, yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani antara lain berasal dari ikan, susu, daging, telur dan lain-lain,
sedangkan protein nabati diperoleh dari biji-bijian, kacang-kacangan, dan juga sayuran. Protein hewani lebih baik daripada protein nabati karena mengandung asam-asam amino esensial yang lengkap, baik macam dan jumlahnya, sehingga disebut protein yang sempurna. Protein nabati kurang sempurna karena walaupun mengandung asam amino esensial yang lengkap tetapi jumlahnya sedikit, sehingga jumlahnya tidak dapat mencukupi untuk proses pertumbuhan tubuh. Protein sangat dibutuhkan oleh tubuh, tetapi kebutuhannya berbedabeda untuk masing-masing orang. Hal ini tergantung dari usia, berat badan, jenis kelamin, wanita hamil, kondisi kesehatan, iklim, dan lain-lain.
Pada dasarnya protein memiliki fungsi di dalam tubuh, antara lain:
a. menghasilkan energi dan kalori, kalori yang dihasilkan dari protein, yaitu setiap 1 gram menghasilkan 4,1 kalori;
b. sebagai unsur pembangun jaringan yang rusak;
c. untuk membantu pertumbuhan tubuh;
d. sebagai sistem buffer, artinya dapat menjaga keseimbangan asam dan basa;
e. dapat membentuk enzim, hormon, dan pigmen;
f. membantu proses metabolisme tubuh.
Penting sekali bukan peran protein bagi tubuh? Coba bayangkan apabila tubuh kita kekurangan protein ini, apa yang akan terjadi? Pada usia anakanak, peranan zat protein sangat penting sekali. Jika kebutuhan akan protein tidak tercukupi, maka pertumbuhan anak-anak akan terhambat dan respon
terhadap saraf-saraf motorik berkurang. Kondisi ini dinamakan kwashiorkor (lapar gizi) dan marasmus. Keseimbangan protein dikatakan normal apabila protein yang kita konsumsi dapat mencukupi kebutuhan tubuh dan masih tersisa untuk diekskresikan.


            4.VITAMIN
            Vitamin berfungsi untuk memperlancar proses metabolisme tubuh dan tidak dapat menghasilkan energi. Di dalam tubuh, vitamin bekerja sebagai katalisator tubuh, yaitu mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Menurut sifat kelarutannya, vitamin dibedakan menjadi dua:
a.       Vitamin larut dalam air
b.      Vitamin yang larut dalam lemak

            5.MINERAL
            Mineral sangat dibutuhkan oleh tubuh. Defisiensi mineral dalam tubuh akan mengganggu proses metabolisme. Jenis mineral ada dua, yaitu makroelemen dan mikroelemen.


          C.GANGGUAN PADA SISTEM PENCERNAAN
            Gangguan sistem pencernaan dapat disebabkan oleh pola makan, kebiasaan hidup, infeksi, maupun gangguan alat-alat dalam. Beberapa gangguan yang terjadi dalam pencernaan makanan adalah sebagai berikut.
1. Paratitis, disebut juga penyakit gondong. Penyakit ini disebabkan oleh virus. Hal ini merupakan suatu kondisi, yaitu terjadinya infeksi pada kelenjar parotis.
2. Xerostomia, kelainan yang menyebabkan produksi saliva sedikit.
3. Gastritis, yaitu radang kronis yang terjadi pada lapisan mukosa dinding lambung, penyebabnya karena makanan yang terkena kuman atau kelebihan HCl.
4. Disfagia, adalah keadaan lambung yang rusak akibat alkohol dan suatu racun tertentu.
5. Peritonitis, terjadi akibat peradangan yang terjadi pada selaput perut.
6. Hepatitis, yaitu infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis. Penyakit ini dapat menular melalui makanan atau minuman, transfusi darah, hubungan seksual, pemakaian jarum suntik lebih dari satu orang.
7. Apendisitis, penyebabnya karena adanya radang yang terjadi pada usus buntu. Keadaan ini bisa disebabkan karena makanan yang membusuk atau karena infeksi bakteri.
8. Konstipasi disebut juga sembelit, yaitu keadaan sulit buang air besar pada seseorang. Ini bisa disebabkan karena penyerapan air di dalam usus besar yang berlebih, sehingga feses menjadi keras. Perasaan stres dan takut juga dapat memicunya.
9. Diare, penyakit ini diakibatkan oleh infeksi bakteri pada kolon sehingga mengakibatkan gangguan pada penyerapan air, akibatnya feses menjadi encer atau mencret.
10. Hemoroid, penyakit ini muncul karena pecahnya pembuluh vena di
daerah anus. Sembelit dapat memicu terjadinya kelainan ini.

          D.SISTEM PENCERNAAN PADA RUMINANSIA
            Hewan ruminansia seperti sapi dan kerbau mempunyai pencernaan yang agak berbeda dengan manusia. Pada bagian mulutnya, hewan ini memiliki rahang yang besar sehingga gigi-gigi gerahamnya berukuran besarbesar dan lebar. Sesuai dengan makanannya berupa tumbuhan yang banyak mengandung selulosa dan bersifat lebih keras, gigi geraham ini berfungsi untuk mencabik dan menggilas makanannya supaya hancur. Sedangkan gigi seri berukuran besar dan lebar berbentuk pahat berfungsi untuk memotong dan mencabik makanan serta untuk memperkecil ukurannya agar
mudah dikunyah. Kelenjar ludah di dalam mulut mensekresikan air liur dalam jumlah sangat banyak dan mengandung natrium bikarbonat sehingga dapat membasahi makanan dan menjaga kondisi rumen (lambung) selalu lembap. Natrium bikarbonat memberikan suasana basa pada makanan, yaitu memiliki pH kurang dari 8,5. Jika kita perhatikan sapi saat makan, terlihat seolah-olah sapi melakukan
gerakan mengunyah secara terus-menerus. Mengapa bisa terjadi seperti itu? Ternyata sapi sering memuntahkan kembali makanan dari bagian lambung, yaitu retikula rumen (rumen dan retikulum) ke mulut untuk dikunyah kembali. Tujuannya untuk menghaluskan makanan yang masih kasar, kemudian ditelan kembali. Karena peristiwa inilah sapi disebut hewan ruminansia. Lambung ruminansia dapat dibedakan menjadi bagian depan dengan ukuran yang besar, yaitu rumen, retikulum, dan omasum serta bagian yang berada di belakang dengan ukuran lebih kecil yang disebut abomasums
Makanan yang sudah dihancurkan di dalam mulut dicampur dengan air liur dan ditelan melalui kerongkongan (esophagus) masuk lambung, yaitu pada bagian retikulo-rumen. Di dalam retikulo-rumen ini makanan dicerna menjadi bubur dengan gerakan mengaduk dari kontraksi otot dinding
retikulo-rumen. Setelah itu, makanan dimuntahkan kembali melewati kerongkongan masuk ke dalam mulut untuk dikunyah kembali. Selanjutnya, makanan turun kembali ke rumen. Di dalam retikulo-rumen terdapat bakteri anaerob dan Protozoa dengan konsentrasi masing-masing kurang lebih 109
tiap cc dan 106 setiap cc dari isi rumen. Aktivitas bakteri dan Protozoa ini adalah untuk menfermentasikan makanan di retikulo-rumen. Selulosa diubah menjadi selobiosa dan kemudian diubah menjadi glukosa-1-fosfat. Makanan kemudian masuk ke dalam omasum, dan diteruskan ke abomasum yang merupakan lambung sebenarnya. Di dalam abomasum terdapat getah lambung yang
berfungsi untuk mencerna makanan. Dari abomasum, makanan masuk ke dalam usus. Usus ruminansia berukuranlebih panjang daripada hewan lain yang ukuran tubuhnya sama. Hal ini disebabkan karena makanan dicerna dengan bantuan bakteri dalam waktu yang agak lama di dalam usus dan dicerna sedikit demi sedikit. Bakteri-bakteri ini melakukan fermentasi selulosa dan membebaskan isi sel tumbuhan sehingga mudah dicerna. Pati dicerna oleh amilase bakteri dan protozoa menjadi maltosa dan isomaltosa. Oleh maltase diubah menjadi glukosa dan glukosa-6-fosfat.
Sukrosa diubah menjadi fruktosa dan glukosa oleh sukrase bakteri dalam protozoa. Dari hal ini sehingga kita tidak heran lagi bahwa makanan ruminansia berasal dari rumput yang keras dinding selnya. Selulosa tidak tercerna oleh enzim-enzin pencernaan, tetapi dapat tercerna oleh bakteri dan Protozoa. Selain itu bakteri dapat menghasilkan vitamin terutama vitamin B.

0 komentar to “SISTEM PENCERNAAN DAN MAKANAN”

Posting Komentar